- Get link
- X
- Other Apps
Oleh SBS
Pendahuluan
Konflik antara Israel dan Palestina yang berlarut-larut kini mencapai intensitas baru pada akhir 2024. Serangan udara, invasi darat, dan aksi balas dendam antara kedua pihak telah menewaskan ribuan orang, termasuk warga sipil, serta menimbulkan kehancuran masif di Jalur Gaza dan wilayah lainnya. Konflik ini dipicu oleh serangan besar-besaran Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023, yang memicu respons militer Israel secara besar-besaran
Eskalasi Konflik
Konflik terbaru ini dipicu oleh ketegangan yang meningkat setelah Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran pada Oktober 2023. Israel merespons dengan serangan udara yang masif di Gaza, menghancurkan infrastruktur, bangunan sipil, dan terowongan yang digunakan oleh Hamas
Serangan Israel kini tidak hanya terbatas pada target militer. Laporan menunjukkan bahwa sejumlah rumah sakit, sekolah, dan tempat perlindungan warga sipil juga menjadi sasaran. Contohnya, pemutusan aliran listrik di Rumah Sakit Nasser menyebabkan delapan pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai
Dampak Kemanusiaan
Korban jiwa dari konflik ini telah mencapai angka lebih dari 39.000, termasuk anak-anak dan perempuan. Ribuan lainnya terluka, dan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi akibat bombardir di Jalur Gaza. Kondisi di wilayah tersebut semakin memburuk karena blokade yang menghambat pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Pengungsian besar-besaran menciptakan krisis kemanusiaan yang mendesak. Organisasi internasional seperti WHO telah mencoba mengevakuasi pasien-pasien kritis, tetapi akses ke fasilitas kesehatan tetap sangat terbatas. Wilayah seperti Khan Yunis, Zeitoun, dan Sujaya menjadi pusat pengungsian baru setelah pengeboman intensif di area ini
Tuduhan Genosida dan Reaksi Internasional
Israel menghadapi tuduhan melakukan genosida di Gaza, dengan beberapa organisasi internasional seperti Amnesty International menyebut bahwa aksi militer Israel melanggar hukum internasional. Di sisi lain, Israel berdalih bahwa serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan Hamas yang dianggap sebagai organisasi teroris.
Komunitas internasional terpecah dalam menyikapi konflik ini. Sementara beberapa negara mendukung hak Israel untuk membela diri, negara-negara lain, termasuk mayoritas dunia Muslim, mendesak dihentikannya serangan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak. PBB dan sejumlah negara juga telah menyerukan gencatan senjata, meskipun hingga saat ini upaya tersebut belum membuahkan hasil
Kesimpulan dan Refleksi
Konflik Israel-Palestina bukan hanya pertikaian geopolitik, tetapi juga krisis kemanusiaan dengan dampak besar bagi warga sipil tak berdosa. Kekerasan yang berkelanjutan tidak hanya menghancurkan kehidupan individu tetapi juga memperburuk instabilitas regional. Komunitas internasional perlu bersatu untuk mendorong solusi damai dan menghentikan siklus kekerasan ini.
Meskipun upaya perdamaian tampak jauh, tekanan diplomatik dan kemanusiaan dari berbagai pihak bisa menjadi langkah awal untuk mencapai gencatan senjata yang bertahan lama. Tragedi ini harus menjadi pengingat bahwa perdamaian adalah satu-satunya jalan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.
Comments
Post a Comment