Skip to main content

Tips Menjadi Siswa yang Melanggar Etika dan Tata Tertib Sekolah Berubah Menjadi Tertib dan Rajin


Oleh SBS Valid


Perubahan sikap dari seorang siswa yang sering melanggar etika dan tata tertib sekolah menjadi individu yang tertib dan rajin bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Transformasi ini membutuhkan kesadaran, motivasi, dan dukungan dari lingkungan sekitar. Ketika siswa mulai memahami bahwa sikap tertib dan rajin memberikan manfaat jangka panjang bagi kehidupan mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk berubah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis dan strategi yang dapat membantu siswa melakukan perubahan tersebut, mulai dari introspeksi diri, membangun kebiasaan positif, hingga memanfaatkan dukungan dari keluarga, guru, dan teman.

1. Mengenali Kesalahan dan Niat untuk Berubah

Langkah pertama untuk berubah adalah mengakui bahwa perilaku yang dilakukan selama ini tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan. Kesadaran diri adalah fondasi utama untuk melakukan transformasi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

a. Introspeksi Diri

Luangkan waktu untuk merenungkan tindakan yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekolah. Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah tindakan saya merugikan orang lain?
  • Apa yang saya rasakan ketika melanggar aturan?
  • Apakah perilaku ini membantu saya mencapai tujuan hidup?

Introspeksi diri membantu siswa memahami bahwa melanggar aturan bukanlah jalan yang tepat dan memotivasi mereka untuk berubah.

b. Menetapkan Niat untuk Berubah

Perubahan tidak akan terjadi tanpa niat yang kuat. Siswa perlu menetapkan tujuan yang jelas, seperti:

  • Menjadi siswa yang lebih disiplin.
  • Memperbaiki hubungan dengan guru dan teman.
  • Meningkatkan prestasi akademik.

Tuliskan niat tersebut sebagai pengingat untuk tetap konsisten dalam proses perubahan.

2. Membangun Kebiasaan Positif

Kunci untuk menjadi siswa yang tertib dan rajin adalah menggantikan kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik secara bertahap. Kebiasaan ini melibatkan pengelolaan waktu, tanggung jawab, dan kedisiplinan.

a. Mengelola Waktu dengan Baik

Siswa yang sering melanggar tata tertib biasanya kurang mampu mengatur waktu. Berikut tips untuk meningkatkan pengelolaan waktu:

  • Buat jadwal harian: Tuliskan tugas-tugas yang harus diselesaikan, termasuk waktu untuk belajar, beristirahat, dan bersosialisasi.
  • Prioritaskan tugas: Dahulukan hal-hal yang penting, seperti menyelesaikan PR atau mempersiapkan ujian.
  • Gunakan pengingat: Manfaatkan alarm atau aplikasi manajemen waktu untuk memastikan jadwal teratur.

b. Mengerjakan Tugas Sekolah Tepat Waktu

Biasakan untuk menyelesaikan tugas segera setelah diberikan. Hindari menunda-nunda karena hal ini akan menumpuk beban dan membuat siswa merasa stres. Mulailah dengan tugas yang sederhana, lalu tingkatkan ke yang lebih sulit.

c. Membangun Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah kebiasaan yang dapat dibentuk melalui langkah-langkah kecil, seperti:

  • Datang ke sekolah tepat waktu.
  • Menggunakan seragam sesuai aturan.
  • Mematuhi instruksi guru tanpa membantah.

Siswa yang disiplin akan lebih dihargai oleh teman dan guru, sehingga menciptakan suasana yang positif dalam interaksi sehari-hari.

3. Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah faktor penting yang membantu siswa menjadi lebih rajin dan tertib. Untuk meningkatkan motivasi belajar, siswa dapat mencoba beberapa cara berikut:

a. Menemukan Tujuan Belajar

Cobalah untuk memikirkan tujuan jangka panjang, seperti:

  • Mencapai cita-cita tertentu (misalnya, menjadi dokter, insinyur, atau pengusaha).
  • Mendapatkan nilai bagus untuk masuk ke sekolah atau universitas favorit.
  • Membanggakan keluarga dengan prestasi akademik.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, siswa akan merasa bahwa belajar bukan sekadar kewajiban, tetapi juga investasi untuk masa depan.

b. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman

Lingkungan belajar yang nyaman dapat meningkatkan konsentrasi dan efisiensi. Pastikan:

  • Meja belajar rapi dan bebas dari gangguan.
  • Jauhkan perangkat elektronik yang tidak diperlukan saat belajar.
  • Atur waktu belajar di saat suasana hati sedang baik.

c. Menggunakan Metode Belajar yang Menyenangkan

Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda. Temukan metode belajar yang paling sesuai, seperti:

  • Membuat catatan warna-warni untuk memudahkan pemahaman.
  • Belajar bersama teman untuk saling memotivasi.
  • Menggunakan video atau sumber online untuk memperdalam materi.

4. Menjalin Hubungan Baik dengan Guru dan Teman

Perilaku melanggar tata tertib sering kali disebabkan oleh ketidaknyamanan dalam hubungan sosial. Siswa perlu membangun hubungan yang sehat dengan guru dan teman untuk mendukung perubahan sikap mereka.

a. Menghormati Guru

Menghormati guru adalah bagian dari etika yang harus dijaga. Siswa dapat melakukannya dengan:

  • Mendengarkan dengan penuh perhatian saat guru mengajar.
  • Menghindari berbicara atau bercanda saat pelajaran berlangsung.
  • Mengikuti arahan guru tanpa membantah.

Ketika siswa menunjukkan rasa hormat, guru cenderung memberikan perhatian lebih, sehingga hubungan menjadi lebih positif.

b. Memilih Teman yang Baik

Lingkungan pertemanan sangat memengaruhi perilaku siswa. Pilih teman yang memiliki pengaruh positif, seperti mereka yang rajin belajar atau aktif dalam kegiatan sekolah. Hindari teman yang sering melanggar aturan karena mereka dapat membawa pengaruh buruk.

c. Menjadi Teman yang Baik

Untuk mendapatkan teman yang baik, siswa juga perlu menjadi individu yang menyenangkan, seperti:

  • Bersikap ramah dan sopan.
  • Membantu teman yang kesulitan.
  • Tidak menghakimi atau mem-bully orang lain.

5. Memanfaatkan Dukungan dari Lingkungan

Siswa yang ingin berubah tidak perlu melakukannya sendirian. Dukungan dari keluarga, guru, dan teman sangat penting untuk membantu mereka tetap berada di jalur yang benar.

a. Berkonsultasi dengan Guru atau Konselor

Guru atau konselor sekolah adalah pihak yang dapat memberikan bimbingan kepada siswa. Jangan ragu untuk berbicara tentang kesulitan yang dihadapi, seperti stres belajar, masalah keluarga, atau tekanan teman sebaya. Konselor dapat membantu menemukan solusi dan memberikan saran yang tepat.

b. Melibatkan Orang Tua

Beritahu orang tua tentang niat untuk berubah. Minta dukungan mereka, seperti membantu mengatur jadwal belajar atau memberikan motivasi saat merasa lelah. Orang tua yang peduli akan menjadi motivator terbaik.

c. Bergabung dalam Kegiatan Positif

Ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi di sekolah dapat membantu siswa mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat. Misalnya:

  • Bergabung dalam klub olahraga untuk meningkatkan kedisiplinan.
  • Mengikuti organisasi OSIS untuk belajar kepemimpinan.
  • Menjadi anggota klub seni untuk menyalurkan kreativitas.

6. Menghadapi Tantangan dan Konsisten dalam Perubahan

Perubahan bukanlah proses instan. Siswa harus siap menghadapi tantangan, seperti godaan untuk kembali ke kebiasaan lama atau komentar negatif dari teman. Berikut cara mengatasinya:

a. Mengabaikan Godaan

Ketika teman mengajak untuk melanggar aturan, ingatkan diri sendiri tentang tujuan dan manfaat dari perubahan ini. Jangan takut untuk berkata “tidak” jika diajak melakukan sesuatu yang salah.

b. Mengatasi Kegagalan

Jika suatu saat melanggar lagi, jangan putus asa. Anggaplah kesalahan tersebut sebagai pelajaran untuk lebih baik ke depannya. Fokus pada langkah berikutnya, bukan kesalahan yang telah terjadi.

c. Mencatat Perkembangan

Buat catatan harian tentang perubahan yang telah dilakukan, seperti:

  • Berapa banyak tugas yang diselesaikan tepat waktu.
  • Seberapa sering datang ke sekolah tepat waktu.
  • Pujian atau penghargaan dari guru atas perilaku baik.

Catatan ini akan menjadi motivasi tambahan untuk terus melangkah maju.

Kesimpulan

Merubah sikap dari siswa yang sering melanggar etika dan tata tertib menjadi siswa yang tertib dan rajin adalah perjalanan yang membutuhkan tekad kuat, usaha konsisten, dan dukungan dari lingkungan. Dengan introspeksi, membangun kebiasaan positif, memperbaiki hubungan sosial, serta memanfaatkan bimbingan dari guru dan keluarga, siswa dapat mencapai perubahan yang signifikan.

Perubahan ini tidak hanya memberikan manfaat di sekolah, tetapi juga menjadi bekal penting dalam kehidupan di masa depan. Dengan menjadi siswa yang tertib dan rajin, siswa tidak hanya meningkatkan kualitas dirinya, tetapi juga memberikan contoh positif bagi teman-teman lainnya.


Comments

Popular posts from this blog

Download Gratis: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Sekolah

Oleh: SBS Valid Pengertian RKJM Sekolah Rencana Kerja Jangka Menengah Sekolah, atau disingkat RKJM , adalah dokumen perencanaan strategis yang disusun oleh satuan pendidikan untuk jangka waktu empat tahun ke depan. RKJM memuat arah kebijakan dan strategi pengembangan sekolah sebagai acuan dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan. RKJM menjadi pedoman penting dalam menyusun program dan kegiatan tahunan sekolah melalui Rencana Kerja Tahunan (RKT) . Artinya, RKJM tidak hanya menjadi dokumen perencanaan statis, tetapi juga menjadi landasan operasional yang mengarahkan langkah-langkah manajemen sekolah secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan. Tujuan Penyusunan RKJM Sekolah Penyusunan RKJM memiliki beberapa tujuan strategis, yaitu: Menjabarkan visi, misi, dan tujuan sekolah dalam bentuk program dan kegiatan yang realistis dan terukur. Menentukan prioritas pengembangan sekolah berdasarkan analisis kondisi riil dan kebutuhan mendesak. Men...

Kerjakan 20 soal tentang Bahasa Indonesia untuk kelas 9 semester genap Kurikulum Merdeka (Kurmer) berikut ini!

  Pilihan Ganda: Di bawah ini yang bukan termasuk jenis teks narasi adalah… a. Cerpen b. Novel c. Puisi d. Legenda Teks eksposisi bertujuan untuk… a. Menyampaikan informasi secara rinci b. Menceritakan suatu peristiwa c. Mengungkapkan pendapat pribadi d. Menyampaikan informasi yang mengandung persuasif Contoh kalimat yang menggunakan kata depan "di" dengan benar adalah… a. Aku pergi di sekolah b. Mereka tinggal di desa c. Buku itu ada di rumah saya d. Dia berada di luar rumah Ciri-ciri teks prosedur adalah… a. Mengandung urutan kejadian yang bersifat fakta b. Menggunakan bahasa yang bersifat naratif c. Mengandung langkah-langkah yang sistematis d. Menggunakan bahasa yang penuh dengan ekspresi pribadi Berikut ini yang merupakan contoh kalimat pasif adalah… a. Dia membaca buku di perpustakaan b. Buku itu dibaca oleh dia c. Saya menulis surat untukmu d. Mereka berlari ke sekolah Kata "mengagumi" adalah contoh bentuk kata… a. Verba transitif b. Verba intransitif...

Hubungan Kegiatan Ngeblog dengan Kegiatan Literasi Siswa Kelas 9 SMP

  Oleh: SBS Valid Di era digital saat ini, kegiatan menulis tidak hanya terbatas pada media cetak, seperti buku dan majalah, tetapi telah berkembang ke dunia maya melalui blog atau platform daring lainnya. Salah satu aktivitas menulis digital yang kini semakin populer adalah ngeblog . Ngeblog adalah kegiatan membuat dan mengelola blog, yaitu media daring tempat seseorang bisa membagikan ide, cerita, opini, dan informasi kepada publik. Bagi siswa kelas 9 SMP, kegiatan ngeblog ternyata memiliki hubungan erat dengan pengembangan literasi , khususnya literasi baca-tulis.