Cara dan Sikap dalam Melaksanakan CBT dengan Tepat



Oleh: SBS Valid

Ujian berbasis CBT (Computer Based Test) semakin banyak diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, termasuk di tingkat SMP. Sistem ujian ini menggunakan komputer atau perangkat digital untuk menyajikan soal-soal ujian dan mengumpulkan jawaban dari peserta. Dengan berbagai kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan, ujian berbasis CBT menjadi alternatif yang lebih modern dibandingkan dengan ujian berbasis kertas. Namun, untuk melaksanakan ujian berbasis CBT dengan tepat, baik dari pihak peserta maupun pengawas atau penyelenggara, dibutuhkan persiapan yang matang serta sikap yang tepat dalam menghadapi ujian ini.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara dan sikap yang perlu diterapkan dalam melaksanakan CBT dengan tepat, baik untuk siswa yang mengikuti ujian maupun bagi pengawas atau pihak penyelenggara ujian.

1. Persiapan Sebelum Ujian

Sebelum ujian berbasis CBT dilaksanakan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran ujian. Persiapan yang matang akan memudahkan semua pihak yang terlibat dalam proses ujian.

a. Pihak Sekolah/Penyelenggara:

  • Persiapkan Infrastruktur Teknologi yang Memadai: Salah satu aspek penting dalam melaksanakan CBT adalah kesiapan infrastruktur teknologi. Pihak sekolah atau penyelenggara ujian harus memastikan bahwa perangkat komputer atau perangkat keras lainnya yang digunakan dalam ujian berfungsi dengan baik. Semua perangkat harus terhubung ke jaringan internet yang stabil untuk menghindari gangguan teknis saat ujian berlangsung.

  • Uji Coba Sistem: Sebelum ujian dilaksanakan, penting untuk melakukan uji coba sistem agar dapat memastikan bahwa perangkat lunak yang digunakan berjalan lancar dan tidak ada masalah teknis. Uji coba juga bisa digunakan untuk memeriksa kecepatan internet dan memastikan bahwa semua siswa dapat mengakses soal ujian tanpa hambatan.

  • Pengaturan Waktu dan Ruangan: Pihak penyelenggara juga perlu mengatur waktu ujian dan penempatan siswa. Pastikan setiap siswa memiliki komputer atau perangkat yang dapat digunakan secara individual dengan ruang yang cukup untuk menghindari gangguan saat ujian berlangsung. Pengawasan yang tepat juga harus diperhatikan.

b. Peserta Ujian:

  • Persiapkan Perangkat yang Dibutuhkan: Sebelum ujian dimulai, peserta ujian perlu memastikan perangkat yang digunakan (komputer atau laptop) dalam keadaan baik dan siap digunakan. Pastikan semua perangkat terhubung dengan baik ke internet dan memiliki daya baterai yang cukup jika menggunakan perangkat mobile.

  • Latihan Menggunakan Sistem CBT: Agar lebih familiar dengan sistem ujian, siswa dapat melakukan latihan atau simulasi ujian berbasis CBT. Hal ini penting agar siswa terbiasa dengan navigasi sistem ujian, mulai dari cara mengakses soal hingga cara mengirimkan jawaban.

2. Sikap yang Diperlukan Selama Ujian

Selain persiapan teknis, sikap yang tepat selama ujian juga sangat memengaruhi kelancaran ujian berbasis CBT. Baik dari sisi peserta ujian maupun pengawas ujian, sikap yang tepat akan menghindari potensi masalah dan meningkatkan efisiensi ujian.

a. Peserta Ujian:

  • Tenang dan Fokus: Salah satu sikap yang sangat penting dalam mengikuti ujian berbasis CBT adalah tetap tenang dan fokus. Ketika ujian dimulai, siswa harus berusaha mengendalikan perasaan gugup atau cemas, dan fokus pada soal-soal yang dihadapi. Dalam CBT, soal-soal biasanya muncul secara langsung di layar komputer, dan siswa harus cepat dalam menjawab dengan benar dan tepat waktu.

  • Jujur dan Menghindari Kecurangan: Meskipun ujian berbasis komputer dapat meminimalisir kecurangan, sikap jujur tetap harus dijaga oleh peserta ujian. Jangan tergoda untuk mencari jawaban di luar sistem ujian atau menggunakan bantuan dari orang lain. Siswa harus menyelesaikan ujian dengan kemampuan dan pengetahuan mereka sendiri.

  • Mengelola Waktu dengan Baik: Salah satu tantangan dalam ujian berbasis CBT adalah pengelolaan waktu. Sebagian besar sistem CBT memberikan waktu terbatas untuk menjawab setiap soal. Oleh karena itu, siswa perlu belajar mengelola waktu dengan baik. Sebaiknya, siswa tidak terlalu lama terfokus pada satu soal saja. Jika merasa kesulitan, siswa bisa memilih untuk melanjutkan ke soal berikutnya dan kembali lagi ke soal yang belum terjawab pada akhir ujian.

  • Membaca Soal dengan Teliti: Siswa harus membaca setiap soal dengan hati-hati sebelum memilih jawaban. Kesalahan dalam menjawab soal bisa terjadi jika siswa terburu-buru atau tidak memahami soal dengan baik. Pastikan untuk membaca instruksi dengan seksama.

b. Pengawas Ujian:

  • Memonitor Proses Ujian: Pengawas ujian memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan ujian berbasis CBT berjalan dengan lancar. Pengawas harus memantau setiap peserta ujian agar tidak ada yang melakukan kecurangan, misalnya menggunakan perangkat lain untuk mencari jawaban. Selain itu, pengawas juga harus siap membantu siswa jika mereka menghadapi masalah teknis, seperti kesulitan dalam mengakses soal atau masalah lainnya.

  • Bersikap Profesional dan Objektif: Pengawas ujian harus selalu bersikap profesional dan objektif. Mereka harus menghindari tindakan atau komentar yang dapat mengganggu konsentrasi siswa selama ujian. Pengawas juga harus memastikan bahwa setiap peserta ujian memiliki kesempatan yang sama untuk menyelesaikan ujian tanpa adanya gangguan.

3. Menghadapi Masalah Teknis Selama Ujian

Meskipun ujian berbasis CBT memiliki banyak keuntungan, masalah teknis terkadang tetap bisa terjadi. Oleh karena itu, sikap yang tepat sangat diperlukan agar ujian tetap berjalan lancar meskipun ada kendala.

a. Peserta Ujian:

  • Tetap Tenang dan Menyampaikan Masalah dengan Jelas: Jika peserta ujian mengalami masalah teknis, seperti perangkat yang tidak dapat diakses atau sistem yang mengalami gangguan, mereka harus tetap tenang. Siswa harus segera melapor kepada pengawas atau petugas teknis dan menjelaskan masalah yang dihadapi. Jangan panik, karena hal ini bisa mengganggu konsentrasi saat ujian.

  • Memanfaatkan Fitur "Mark" untuk Menandai Soal yang Belum Dijawab: Dalam beberapa sistem ujian CBT, terdapat fitur "Mark" yang memungkinkan siswa menandai soal yang belum dijawab atau yang merasa perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Hal ini sangat membantu untuk memastikan bahwa semua soal dijawab dengan baik.

b. Pengawas Ujian:

  • Menangani Masalah Teknis dengan Cepat: Jika peserta ujian mengalami masalah teknis, pengawas atau petugas teknis harus siap menangani masalah tersebut dengan cepat dan efisien. Misalnya, jika ada komputer yang tidak berfungsi atau koneksi internet terputus, petugas harus siap menggantikan perangkat yang bermasalah atau memperbaiki masalah tersebut agar ujian dapat segera dilanjutkan.

  • Mendokumentasikan Masalah yang Terjadi: Pengawas ujian juga perlu mendokumentasikan segala masalah teknis yang terjadi selama ujian, agar dapat dianalisis untuk perbaikan di masa yang akan datang.

4. Sikap Setelah Ujian

Setelah ujian selesai, sikap yang tepat juga perlu diterapkan, baik oleh peserta ujian maupun pengawas ujian.

a. Peserta Ujian:

  • Menerima Hasil dengan Lapang Dada: Setelah ujian selesai, peserta ujian harus menerima hasil ujian dengan lapang dada, baik itu hasil yang memuaskan maupun tidak. Jika hasil ujian tidak sesuai harapan, siswa bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri untuk ujian berikutnya.

  • Mengevaluasi Diri Sendiri: Siswa perlu melakukan evaluasi diri setelah ujian. Apa yang sudah dikuasai dan apa yang perlu diperbaiki harus menjadi bahan refleksi agar persiapan untuk ujian selanjutnya lebih baik.

b. Pengawas Ujian:

  • Memberikan Umpan Balik dan Mendukung Evaluasi: Pengawas atau penyelenggara ujian juga bisa memberikan umpan balik yang konstruktif, baik mengenai proses ujian maupun kendala yang dihadapi. Hal ini bisa menjadi acuan untuk memperbaiki pelaksanaan ujian berbasis CBT di masa yang akan datang.

Penutup

Melaksanakan ujian berbasis CBT dengan tepat memerlukan persiapan yang matang, sikap yang tenang dan fokus selama ujian, serta penanganan masalah teknis yang efektif. Sikap jujur, disiplin, dan profesionalitas sangat penting agar ujian berbasis CBT dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta ujian. Sebagai sistem ujian yang semakin berkembang, CBT memberikan banyak keuntungan, namun pengelolaan yang baik dari semua pihak akan menentukan keberhasilan pelaksanaannya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pra - Ujian Akhir Semester Bahasa Indonesia - Kelas 9 (Semester Ganjil) - pertama

Soal PG + Uraian ASAS Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1 Tahun 2024/2025 - Latihan ke-2