Cara Menanam Ubi Jalar yang Baik dan Benar:



Oleh: SBS Valid

Pendahuluan

Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat, mulai dari sumber karbohidrat alternatif hingga bahan baku industri makanan. Menanam ubi jalar tidaklah sulit, tetapi untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, diperlukan pengetahuan tentang cara budidaya yang baik dan benar. Berikut ini panduan lengkap dalam menanam ubi jalar secara optimal.

1. Pemilihan Lahan

a. Jenis Tanah

Ubi jalar tumbuh optimal di tanah lempung berpasir yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase baik. Tanah harus bebas dari genangan air karena ubi jalar tidak tahan terhadap kelembapan berlebih.

b. pH Tanah

pH ideal tanah untuk ubi jalar adalah antara 5,5 hingga 7,0. Jika pH terlalu rendah (masam), bisa dilakukan pengapuran untuk menetralkan tanah.

c. Lokasi dan Iklim

Ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Iklim tropis dengan curah hujan sedang sangat ideal, serta penyinaran matahari penuh selama minimal 6 jam per hari.


2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang gembur dan subur. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Pembajakan dan Penggemburan

Lahan dibajak atau dicangkul sedalam 20–30 cm untuk menggemburkan tanah dan membuang sisa akar atau gulma.

b. Pembuatan Bedengan

Buat bedengan selebar 1 meter dan tinggi sekitar 30 cm dengan jarak antarbedengan 40–50 cm untuk memudahkan drainase. Panjang bedengan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan.

c. Pemupukan Dasar

Sebelum tanam, campurkan pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 10–15 ton/ha ke dalam tanah. Pupuk ini penting untuk memperbaiki struktur tanah dan menambah unsur hara.


3. Pemilihan dan Penyiapan Bibit

a. Jenis Bibit

Bibit ubi jalar biasanya berupa stek batang sepanjang 20–30 cm dari tanaman induk yang sehat, tidak terserang penyakit, dan berumur 2–3 bulan. Pilih varietas unggul seperti Cilembu, Beta 2, atau Kalasan, tergantung kebutuhan pasar dan selera.

b. Perbanyakan Bibit

Stek bisa diperoleh dari tanaman yang ditanam khusus sebagai indukan atau dari hasil panen sebelumnya. Setelah dipotong, stek sebaiknya dijemur sebentar selama 1–2 jam untuk mengurangi kadar air dan mencegah busuk saat ditanam.


4. Penanaman

a. Waktu Tanam

Waktu terbaik untuk menanam ubi jalar adalah pada awal musim hujan atau setelah hujan mulai rutin turun. Ini membantu tanaman mendapatkan kelembapan alami dari hujan.

b. Teknik Tanam

Tanam stek secara miring atau tegak, dengan bagian bawah masuk ke tanah sekitar 2/3 panjang batang. Jarak tanam yang umum digunakan adalah 30 cm antar tanaman dan 80–100 cm antar baris.


5. Pemeliharaan Tanaman

a. Penyulaman

Lakukan penyulaman 7–10 hari setelah tanam untuk mengganti stek yang mati atau tidak tumbuh.

b. Penyiangan

Lakukan penyiangan gulma minimal dua kali: saat usia tanaman 2 minggu dan 1 bulan. Gulma dapat menghambat pertumbuhan dan menjadi sarang hama.

c. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan saat umur tanaman 1 bulan. Tanah di sekitar pangkal tanaman ditinggikan agar umbi dapat berkembang lebih optimal dan tidak terkena sinar matahari langsung.

d. Pemupukan Susulan

Gunakan pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 200–300 kg/ha. Pemupukan dilakukan 2–3 minggu setelah tanam, bisa dengan cara ditugal atau ditabur sekitar pangkal tanaman.


6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang sering menyerang ubi jalar antara lain:

  • Ulat daun: memakan daun muda.

  • Kutu daun dan tungau: menyebabkan daun keriting dan menghambat pertumbuhan.

  • Nematoda akar: menyerang umbi, menyebabkan umbi membusuk.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

  • Secara mekanis: membersihkan gulma, memusnahkan tanaman yang terserang berat.

  • Secara kimiawi: gunakan pestisida sesuai anjuran dan dosis yang aman.

  • Secara hayati: menggunakan musuh alami seperti parasitoid dan predator hama.


7. Panen dan Pasca Panen

a. Ciri-ciri Siap Panen

Ubi jalar biasanya siap panen setelah 3,5 hingga 4 bulan, tergantung varietas. Tanda siap panen antara lain:

  • Daun mulai menguning dan mengering.

  • Umbi terasa keras dan ukurannya maksimal.

b. Cara Panen

Panen dilakukan dengan mencabut tanaman dan menggali tanah secara hati-hati agar umbi tidak terluka. Gunakan cangkul atau garpu tanah secara perlahan.

c. Sortasi dan Penyimpanan

Umbi yang telah dipanen disortir berdasarkan ukuran dan kualitas. Simpan di tempat sejuk dan kering dengan ventilasi baik untuk mencegah pembusukan. Jika akan dikirim jauh, ubi jalar sebaiknya tidak dicuci agar kulit tidak rusak dan umur simpan lebih panjang.


8. Tips Tambahan untuk Hasil Maksimal

  • Rotasi tanaman: Jangan menanam ubi jalar di lahan yang sama berturut-turut agar tanah tidak cepat rusak dan hama tidak menumpuk.

  • Gunakan mulsa: Mulsa organik seperti jerami membantu menjaga kelembapan tanah dan menekan gulma.

  • Pilih varietas sesuai pasar: Untuk konsumsi langsung, varietas seperti Cilembu sangat disukai karena rasa manisnya meningkat setelah dipanggang.


Penutup

Menanam ubi jalar dengan cara yang baik dan benar tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan kualitas umbi yang dihasilkan. Dengan mengikuti tahapan mulai dari pemilihan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen yang tepat, petani dapat meraih keuntungan maksimal. Budidaya ubi jalar juga cocok untuk skala rumah tangga hingga komersial karena modalnya tidak terlalu besar dan pemasarannya cukup luas.


Comments

Popular posts from this blog

Pra - Ujian Akhir Semester Bahasa Indonesia - Kelas 9 (Semester Ganjil) - pertama

Soal PG + Uraian ASAS Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1 Tahun 2024/2025 - Latihan ke-2